AHY Jadi Menteri ATR/BPN, Osco Yakin Urusan Sertifikat Tanah Elektronik Bakal Dikebut
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) baru saja diangkat oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Deputi DPP Partai Demokrat Osco Olfriady Letunggamu mengatakan AHY memiliki kemampuan memimpin kementerian dan diberikan amanah apapun, diyakini akan dijalankan dengan baik.
"Kami tentu bangga sekaligus senang dengan dilantiknya Mas AHY sebagai Menteri ATR/BPN. Ucapan selamat kami sampaikan, semoga mengemban amanah dengan baik," kata Osco dalan keterangnya, Kamis (22/2).
Pria yang juga Ketua Umum Pro Rakabuming Raka (Praka) ini menyebutkan AHY selama ini dikenal sebagai pimpinan yang mengedepankan gerak cepat kerja.
Dia juga menyebutkan pemahaman AHY terhadap teknologi pun cukup mumpuni dan diyakini soal upaya penerbitan sertifikat tanah elektronik bakal menjadi prioritas utama.
"Soal sertifikat tanah elektronik ini jadi prioritas tugas Presiden saat pelantikan. Saya sangat yakin, setelah ini akan dikebut Mas AHY, " kata dia.
Selain soal sertifikat tanah elektronik didorong lebih masif, sambung Osco, hal lain yang menjadi perhatian AHY diperkirakan mengenai Hak Guna Usaha (HGU) perdagangan karbon (carbon trading).
Dis menyebutkan untuk HGU carbon trading yang berkaitan dengan peraturan pemerintah itu harus segera selesaikan karena banyak pihak yang ingin masuk.
Deputi DPP Partai Demokrat Osco Olfriady Letunggamu mengatakan AHY memiliki kemampuan memimpin Kementerian ATR/BPN.
- Dihubungi SBY dan AHY, Calon Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Dapat Ucapan Selamat
- Menteri ATR & Menhan Kolaborasi Perkuat Pengamanan Tanah Aset Negara
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor
- Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi
- Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang 2024, Nusron Wahid Beberkan 2 Isu Besar
- Kapolri & Menteri ATR Sepakat Kerja Sama Berantas Mafia Tanah Tanpa Toleransi